Kamis, 08 Februari 2018

Ceritaku: Cara Ampuh Menghilangkan Bintik Hitam di Kulit Bekas Cacar atau Luka Menahun

Tulisan ini dibuat untuk memotivasi teman-teman semua!

Hai semuanyaa! Selamat datang di 2nd blog aku khusus review-review dan sharing tentang hal-hal yang berkaitan dengan kecantikan wkwk. 1st blog aku lebih ke tempat curhat sih, tapi kalian boleh kok mampir ke sana (klik).

Oke, aku gak mau prolog panjang lebar, karena kalian pasti udah nggak sabar buat tau tips untuk menghilangkan bekas cacar atau luka di kulit yang sudah menahun! Iya, menahun. Dari SD, SMP, dll sedangkan sekarang udah kuliah atau udah kerja? Pokoknya menahun.

Sedikit cerita dulu tentang kondisi kulit aku yaa..

Awal mula..

Jadi, aku kena cacar dua kali. Kelas 2 dan kelas 6 SD. Tapi yang terparah, aku kena pas kelas 6 sebelum UASBN.  Sekujur badan aku kena cacar. Entah aku gak tau cacar apa, cacar air, api, atau cacar monyet. pokoknya seluruh tubuh penuh bintil bintil. Gejalanya panas, dan kadang rasanya perih. Kalau cacar air, aku gatel kan. Ini nggak gatel, tapi kayak perih dan panas gitu.

Nah setelah sembuh, sisa bekas-bekas bintik hitam. Kaki dari punggungnya sampe betis. Tangan dari punggungnya sampe lengan. Terakhir muka! Nah muka alhamdulillah gak ada bintik. Taaapiii, ada bopeng. Karena dulu pas proses pengeringan, aku iseng kopekin berulang kali hehe. Ada juga yang bekasnya malah jadi kayak bintil gitu. Gara-gara dikopekin juga. Tapi yaudalah ya, itu cuma dikit. Bopeng sih agak banyak, tapi gak terlalu mengganggu sih.

Si bintik hitam ininih yang bikin males. Aku nyesel, karna dulu nggak mau perawatan pasca cacar. Aku diem-diem bae, sampe akhirnya pas SMP aku di bully karena bekas cacarku ini. Sumpah, masa-masa terberat. Jangankan pindah kelas, aku pingin pindah sekolah waktu itu. Aku dikata cantik tapi kakinya budugan, dll. AKU MINDER BANGET! Apalagi kalau sholat dzuhur gitu. Dengan bodohnya, aku lebih baik diejek sebagai orang yang nggak pernah sholat, daripada harus lipat lengan baju dan buka kaos kaki.

Terlebih ada ekskul wajib kelas khusus, yaitu silat. Otomatis harus buka kaos kaki. Dan kalian tau gak apa yang aku lakuin? Aku pake stocking. Satu stocking masih tembus bintiknya, dan aku pake double! Entah udah berapa puluh stocking bolong karna aku terpaksa ikut silat ini. Kalau renang pun, aku pake stocking. Parah emang. Abis aku bingung, dan aku sedih karena aku korban bully psikis. Aku sering nangis sepulang sekolah dan ngadu ke mama. Tapi akhirnya, aku punya sahabat yang nggak peduli seberapa buruk kulitku.

Selain karena cacar, aku juga punya penyakit amis daging (ada yang bilang darah manis) padahal nama klinisnya Prurigo. Jadi emang setiap kena luka, langsung berbekas item. Di gigit nyamuk, garuk, item. Pokoknya gitudeh. Nah semenjak kena cacar juga, mereka sekongkol dah bikin kulitku makin menjijikan. Dan aku males banget buat rawat kulit, karena orang bilang susah sembuh. Bahkan dokter kulitpun bilang gak ada obatnya kecuali pencegahan. Dalam artian jangan sampai ada luka baru, karena adanya luka baru bikin susah buat mulus.

Masa penyesuaian..

Aku minder punya pacar, takut dia ilfil. Tapi untungnya, waktu SMA aku ketemu laki-laki yang bisa nerima kondisi kulitku. Jadi aku cukup tenang tanpa kekhawatiran selama SMA. Beda sama SMP. Saking tenangnya, aku sampe lupa rawat kulit juga. Jadilah aku mulai panik setelah kuliah.

Oya, semenjak jadi korban bully, aku selalu nunjukin kondisi kulitku ke temen-temen deket (pas SMA) yang sekarang jadi sahabat. Biar mereka gak ngomongin aku dari belakang. Mereka awalnya jijik, tapi ujungnya mereka motivasi aku. Dan selalu ngasih tantangan kayak pake flatshoes tanpa stocking, atau pake baju lengan 3/4. Aku tetep gak berani. Begitu juga pas kuliah. Aku intro kondisi kulitku ke sahabat, dan temen-temen kosan. Termasuk temen sekamar. Lumayan, psikisku lebih sehat daripada waktu SMP. Awal kuliah aku juga belum berani lepas stocking atau kaos kaki.

Masa pemulihan..

Aku mulai sadar pentingnya merawat diri semenjak kuliah semester 3 atau 4. Aku mulai coba pakai rangkaian shinzui, dan produk lainnya. Nah yang terpenting, aku mencoba membiasakan diri menggunakan pakaian tertutup. Kuku selalu pendek, anti garuk. Cuma satu yang jadi musuh pada saat itu. Nyamuk di kosan yang garang, karena mereka selalu rombongan. Pakai obat nyamukpun gak mempan! Akhirnya aku harus terima dan pasrah. Sampe puncaknya, ini dia penampakan sebagian kulit di tubuhku.. Sebenernya penuh sampe ke leher dan dada, tangan, kaki, tapi aku post yang ini aja ya. Tolong jangan jijik hihihi

MAAF GAMBARNYA SUDAH DI HAPUS, KARENA MENAMPAKKAN AURAT. BOLEH PERSONAL CHAT AJA YAA..

Ini dia penampakannya. Masih baru banget bintiknya, dan kulitku kering. Terus aku cari di blog gimana cara ilangin luka-luka ini. Akhirnya, aku nemu blog kak Intan tentang perjuangannya pakai rangkaian produk susu domba. Lalu, karna mupeng ya aku komen di blognya tentang merk apa susu domba itu. Terus aku juga chat di line dia tentang perubahannya gimana, dll. Akhirnya kak Intan buat grup di line khusus buat penderita prurigo, agar kita semua bisa sharing. Semua mulai sharing, di mulai dari pengalaman aku buat di notes grup. Sampe akhirnya, aku sadar apa aja yang cukup berpengaruh dalam proses penyembuhan ini. Beberapa langkah yang aku lakuin, aku dapat dari hasil sharing di grup line itu. Dan menurutku lumayan ampuh.

Oya perlu kalian tahu, tingkat prurigo setiap orang beda. Begitu pula dengan kecepatan proses penyembuhannya. Kalian bisa simak beberapa tips dari aku, berdasarkan pengalaman pribadiku.

Pencegahan:
1. Gunakan celana dan baju panjang, baik keluar rumah maupun di dalam rumah.
2. Hindari kuku panjang.
3. Hindari luka dan gigitan nyamuk (aku biasa pakai sofell atau hit).
4. Selalu sedia obat alergi atau bedak gatal (aku pakai caladine dan salicyl).
5. Mandi yang bersih, pake puff mandi (kalau aku pakai batu kali juga) sekalian scrubbing yaa.

Perawatan:
1. Menjaga kelembapan kulit (aku pakai sabun susu domba merk naturians yang warna hijau)
2.  Menutrisi kulit (aku pakai lotionnivea firming white serum , sekarang ganti ke vaseline perfect 10)
3. Sering menggunakan jeruk nipis/lemon sebagai masker kulit, sebelum mandi (sehari minimal 1x)

SO SIMPLE, RIGHT? Aku mulai rutin lakuin perawatan itu sekitar bulan Agustus 2017. Dan aku didukung sama ketidakberadaan nyamuk ganas, karena pindah kosan hehehe.

Ini dia hasilnya.. Ralat ya, itu Februari 2018 maksudnya wkwkwk

MAAF GAMBARNYA SUDAH DI HAPUS, KARENA MENAMPAKKAN AURAT. BOLEH PERSONAL CHAT AJA YAA..

Kaget bukan? Aku juga kaget pas liat ini. Aku mulai percaya diri pakai flatshoes aja itu mulai semester 5 dan 6. Dan sekarang aku leih berani lagi pakai sandal tali terbuka. Terus salah satu anggota grup line dm aku, dia iri karena aku udah lepas kaos kaki atau stocking. Saat itulah aku benar-benar menyadari perubahan yang terjadi di kulitku. Ini foto sebagian aja ya hehe. Dan untuk betis atau tangan, alhamdulillah mulai memudar juga. Kadang aku berani pake baju 3/4. Tapi masih ketara kalau di tangan dan lebih sulit ilang dari pada bekas-bekas yang di kaki.

Oke, jadi kalian jangan merasa sendiri. Banyak kok yang sama sama berjuang melawan prurigo ini. Banyak juga yang kisahnya hampir sama, penyebabnya hampir sama, diagnosa dokternya, dll. Duh, aku butuh 1 tahun biar ada progres, ya karna emang telat sadar sih kalo rawat kulit itu penting hihi. Padahal udah hampir 10 tahun menderita penyakit ini.

Dan kalian kalau mau join grup, komen aja ya. Atau boleh add line aku ID: delia.isna
Nanti aku bantu untuk masuk grup biar kalian nggak merasa sendiri hehehe. Makasih semuanyaaa. Maaf ya panjang banget ceritanya HAHAHA.

ANY QUESTION? PLEASE COMMENT!

Berikut ini adalah produk susu domba yang lagi aku pake yaa, ambil dari blog orang. Punyaku botolnya ada di rumah, aku nulis ini di kosan. Jadi aku beli isi ulangannya doang, dipindahin ke botol yang lebih kecil wkwkwk :

https://mygeminita.blogspot.co.id




14 komentar:

  1. Assalamualaikum kak? Boleh minta line IDnya?Akumau dong gabung di grup karena aku seorang yg kena prurigo. Thanks kak. Email : tissasekararums@gmail.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa’alaikumsallam. Id line aku delia.isna yaa. Yuk join di grup pejuang prurigo :)

      Hapus
  2. Hallo kak. Masih aktif kah. mohon di bls Klo masih aktif.
    Saya mau gabung grub dong. karena sama pengalaman dan senasib. Apakah grub nya masih aktif???

    BalasHapus
  3. Masih ada grup nya ga kak aku mau join dong senasib nih kak

    BalasHapus
  4. Aq jg mau join,prorigoku parah banget setubuh ga cm karna nyamuk, tp karna bagian punggung pun ada, tiba2 saja gatal dan luka sdh 5 th sampe totol2 ditubuh ga hilang2

    BalasHapus
  5. Aku punya prupigo,hampir 15 tahun lebih dan belum kunjung sembuh. On off terus selama bertahun". Aku mulai pasrah sama keadaan aku dan berusaha buat let it go (mau kamu ilang atau tetep stay dikulit aku monggo). Awalnya pas sd aku dan keluarga aku kira itu hanya bekas cacar, tapi ko justru makin banyak dan akhirnya baru tau kalo aku itu darah manis atau prurigo. Jujur, aku dari kecil udah sering ke dokter spkk dan hasilnya si dokter selalu bilang "tenang bu, pasti ilang bekasnya pas sudah dewasa". Sekarang aku sudah 20+ but nothing has changed. Dari sd sampe sekarang, sempet stress dan gatau mau gimana. Setiap ada orang yang nanya tentang kondisi kulit aku, aku langsung down. Sangat berefek ke seharian aku, ga pd dll. But i try my best to deal with it and love myself more n more. I know im not alone. Sampe sekarang aku masih suka insecure bahkan sama keluarga aku sendiri. Aku sadar, mungkin aku berbeda ga semulus kulit orang lain setiap dijalan pasti ada aja yang liatin sinis dan jijik. Aku yakin, mereka yang melihat secara sinis itu bukan berarti dia lebih baik dari kita. Setiap orang punya kekurangan , punya scars yang seen or unseen. Jadi semangat buat kita semua <3 maaf jadi curhat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sabar ya kak, kakak nggak sendiri kok :) aku juga ada bekas luka di kaki kadang juga gatel" nya kambuh dan nyebabin bintik" kecil gitu kak di kulit dan sampe sekarang 18thn belum juga hilang bekas lukanya:) Tetep semangat ya kak semoga juga bisa cepet ilang bekas lukanya:)

      Hapus
    2. Kita juga sama,aku kadang malu buat pake sendal jepit,padahal dulu ga separah ini,tapi aku sekarang lagi pake cleardark chomnita si,belum keliatan hasilnya

      Hapus